Kunjungi Alor, Staf Khusus Presiden Prabowo Pantau Penerapan UMKM Secara Digital

Sumber: RADARPANTAR.com / Moris Weni

RADARPANTAR.com Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang UMKM dan Teknologi Digital, Tiar N. Karbala, S.Mn., M.Sc., melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Alor. Hari pertama kunjungan, Senin (13/10/2025), Karbala meresmikan digelarnya Wismaraya. Di hari kedua, Selasa (14/10/2025), Karbala dan tim memantau penerapan UMKM menggunakan teknologi digital melalui bincang eksklusif dengan para pelaku UMKM, setelah sebelumnya meninjau stan-stan pelaku UMKM di Pekan Wismaraya.

Bincang eksklusif dengan para pelaku UMKM yang dibuka langsung oleh Staf Khusus Presiden Bidang UMKM dan Teknologi Digital itu dipusatkan di PKBM Maju Bersama Sebanjar, Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, Selasa (14/10/2025).

 

Menariknya, bincang eksklusif antara Staf Khusus Presiden Bidang UMKM dan Teknologi Digital dengan para pelaku UMKM di Alor ini menghadirkan beberapa narasumber bertaraf dunia yang merupakan bagian dari rombongan Karbala dalam kunjungan tersebut. “Kebetulan saya ditunjuk oleh Presiden Prabowo menjadi Staf Khusus Presiden Bidang UMKM dan Teknologi Digital mulai dari akhir tahun 2024. Salah satu tugas dari staf khusus presiden adalah untuk mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat, baik itu di kota besar sampai ke pelosok-pelosok. Salah satu bentuk yang kita lakukan adalah dengan mengunjungi Alor,” sebut Karbala kepada pekerja media di Sebanjar.

“Kami ingin tahu, di Alor ini penerapan kegiatan UMKM-nya seperti apa dan penerapan teknologi itu sudah sejauh apa. Adapun salah satu dari kami adalah memberikan laporan kepada Presiden,” katanya.

Menurut dia, pemerataan teknologi adalah hal yang wajib dilakukan karena di manapun juga pemerintah sudah pasti membuat program-program strategis nasional berbasis teknologi. “Nah, ini yang harus dirasakan baik dimulai dari kota besar hingga kota-kota kecil, atau sampai di daerah-daerah,” katanya.

Jadi, demikian Karbala, pemerataan teknologi harus dilakukan dari Sabang hingga Merauke. “Saya melihat bahwa sebetulnya Alor memiliki potensi-potensi yang sangat besar, terutama potensi pariwisata yang sangat besar, apalagi jika pariwisata ini digabungkan dengan sentuhan-sentuhan teknologi,” ujarnya.Ia kemudian memberi contoh kaitannya dengan promosi, baik melalui media sosial, media online, maupun fasilitas-fasilitas penunjang keuangan lainnya seperti pembayaran menggunakan QRIS di kota-kota besar. Dijelaskannya, jika berkaca pada program pemerintah, kaitannya dengan teknologi sebenarnya sudah banyak. Salah satu penerapan yang paling masif dan memberikan keuntungan besar bagi masyarakat adalah penerapan QRIS.

“QRIS ini,” tambah Karbala, “merupakan teknologi yang digagas oleh Bank Indonesia dan sangat mempermudah pembayaran, terutama dari pembeli kepada UMKM itu sendiri. Dan memang pemerintah memiliki target untuk menciptakan 1 juta talenta digital nasional. Ini program yang sedang dijalankan oleh Kementerian Komindigital.”

Menurut dia, poin pentingnya adalah bagaimana caranya kita bisa mentransformasikan UMKM di Kabupaten Alor supaya mendapatkan manfaat dari penerapan teknologi. “Ini poin yang sangat penting. Karena bagaimanapun juga saya baru kemarin jalan-jalan di acara Festival Wismaraya Kalabahi, ada beberapa UMKM yang memang belum menerapkan manfaat-manfaat dari QRIS. Ada beberapa yang sudah, tetapi ada juga yang belum menerapkan QRIS,” jelasnya.

 

“Targetnya adalah bagaimana caranya kita bisa mentransformasikan itu dari yang sebelumnya tidak memiliki akses digital menjadi memiliki akses digital. Nah, ini tidak bisa dari pemerintah pusat saja, harus ada dukungan juga dari pemerintah daerah,” pintanya.

 

Muhammad Reza Erfit, salah satu narasumber dalam Bincang Eksklusif UMKM Digital yang datang dari Jakarta bersama Staf Khusus Presiden Bidang UMKM dan Teknologi Digital, juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.

“Saya sudah banyak berdiskusi dengan Wakil Bupati Alor, dan alhamdulillah Wakil Bupati ini mendukung program-program digitalisasi yang dijalankan oleh pemerintah pusat,” ujarnya menambahkan.

Menurut Karbala, kecerdasan buatan (AI) adalah teknologi yang sangat maju. Di beberapa daerah, ada yang sudah menggunakan dan sudah memahami dengan baik, namun ada juga yang belum.

“Kalau menurut saya, penggunaan kecerdasan buatan ini harus digunakan dengan baik, terutama di daerah-daerah seperti Kabupaten Alor. Karena penggunaan kecerdasan buatan ini banyak membantu kehidupan UMKM dan para pedagang di kota-kota lainnya, terutama dalam pembuatan materi iklan, materi caption, poster, dan kalau berdagang makanan bisa membuat resep makanan,” jelasnya.

Tantangan kita saat ini, sebut Karbala, lebih kepada ketidaktahuan kita sendiri terhadap manfaat-manfaat penggunaan kecerdasan buatan. “Maka dari itu kami sangat mendorong kegiatan-kegiatan yang sifatnya literasi digital. Salah satunya pada kesempatan ini saya mengundang beberapa narasumber dari Jakarta supaya bisa langsung menyampaikan materi-materi kepada masyarakat supaya dapat memberikan benefit secara langsung kepada masyarakat,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *