Kunjungan Staf Khusus Presiden ke PKBM Maju Bersama Sabanjar Alor, Pelaku UMKM Belum Manfaatkan Digital
MEDIA KUPANG – Staf Khusus Presiden Bidang UMKM dan Teknologi Digital, Tiar Nabila Karbala, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Alor pada Senin, 13 Oktober 2025. Dalam lawatan kerjanya ini, selain menghadiri Festival Wisma Raya yang digelar Pemerintah Kabupaten Alor, ia juga melakukan kunjungan ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Maju Bersama di Sabanjar, Desa Alor Besar, Kabupaten Alor, pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Kedatangan SKP ini didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Mad Baesaku, dan membawa narasumber Reza yang akan membahas manfaat teknologi digital AI yang berhubungan dengan UMKM. Reza dikenal sebagai influencer dan konten kreator yang sering berbicara di seminar nasional maupun internasional.
“Masyarakat pernah nonton Tarian Pacu Jalur dari Kuansing, Riau, yang viral. Itu adalah sebuah hal yang tiba-tiba viral. Sebetulnya kegiatan itu bisa populer karena media sosial. Demikian juga kegiatan UMKM dan pariwisata perlu diangkat ke publik baik di level nasional dan dunia melalui digitalisasi,” tandasnya.
“Kemarin saya sempat keliling stan di festival di Wisma Raya. Ternyata masih banyak masyarakat atau pelaku UMKM di stan-stan yang belum menggunakan teknologi digitalisasi dalam transaksi. Saya mau bayar pakai QRIS, namun tidak bisa, padahal saya tidak bawa uang tunai. Padahal penggunaan digital dalam transaksi ini sangat mudah, dan masyarakat yang ada padahal telah memiliki buku tabungan di bank,” lanjutnya.
Berkaitan dengan hal itu, maka dirinya ketika melakukan kunjungan juga membawa narasumber untuk memberikan pendidikan atau sosialisasi berkaitan pengembangan UMKM dan pemanfaatan teknologi digital. Narasumbernya adalah influencer dan juga aktif di media sosial. Narasumber akan menjelaskan tentang promosi melalui digital atau Instagram dan AI (kecerdasan buatan).
SKP Tiar, setelah menyampaikan sambutan dalam kegiatan pendidikan yang digelar PKBM tersebut, juga menjelaskan secara detail tentang tugas dari SKP Bidang UMKM dan Teknologi Digital sebagai tugas yang diembannya dalam doorstop bersama media. Ia menjelaskan bahwa pemerataan teknologi adalah hal yang wajib dilakukan, karena pemerintah di manapun juga pasti sudah membuat program-program strategis nasional dengan teknologi yang harus dirasakan mulai dari kota besar sampai ke daerah-daerah.
Jadi, jelasnya, pemerataan teknologi harus dari Sabang sampai Merauke. Dan kebetulan dirinya melihat Alor ini memiliki potensi-potensi yang sangat besar, terutama potensi pariwisata yang sangat patut digabungkan dengan satuan-satuan teknologi. Contohnya promosi melalui media sosial, media online, dan ditambah dengan fasilitas penunjang lainnya seperti penerapan QRIS seperti di kota-kota besar.
Menurut SKP Tiar, kebetulan dirinya ditunjuk oleh Bapak Presiden sebagai Staf Khusus Presiden Bidang UMKM dan Digital, sehingga salah satu tugas dari staf khusus presiden adalah untuk mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat, baik itu di kota besar sampai ke pelosok-pelosok. Salah satu bentuk yang dilakukan adalah mengunjungi Kabupaten Alor agar pihaknya mengetahui sejauh apa penerapan UMKM dan teknologi di daerah tersebut.
“Adapun memang salah satu tugas dari kami memberikan informasi kepada Presiden,” ungkap SKP Tiar.
Ia melanjutkan, dirinya rasa kalau berkaca dari program pemerintah, teknologi sebenarnya itu sudah baik dan salah satu penerapan yang paling masih dan memberikan keuntungan banyak atau benefit bagi masyarakat adalah penerapan QRIS. QRIS ini adalah teknologi yang dibuat Bank Indonesia dan sangat mempermudah pembayaran terutama dari pembeli dan UMKM itu sendiri.
“Itu yang pertama. Dan memang pemerintah sendiri memiliki target untuk menciptakan 1 juta talenta digital nasional. Ini memang program yang sementara dijalankan oleh Kementerian Komdigital,” ujarnya.
Ia menambahkan, poin pentingnya adalah bagaimana cara kita bisa mentransformasikan UMKM di Kabupaten Alor ini dengan penerapan teknologi. Itu poin yang sangat penting, karena bagaimana pun juga saat dirinya baru jalan-jalan ke acara Festival Wisma Raya, ada beberapa UMKM memang belum menerapkan manfaat dari QRIS.
Itu contoh paling sederhana, dan targetnya bagaimana kita bisa mentransformasikan dari yang sebelumnya belum memiliki akses digital menjadi memiliki akses digital. Hal ini, ia menandaskan, tidak bisa dari pusat saja tetapi memang harus ada dukungan dari pemerintah daerah.
“Saya juga sudah diskusi dengan Wabup, dan Wabup ini mendukung program-program digitalisasi yang dijalankan pemerintah pusat. AI adalah teknologi maju dan sangat advance, di beberapa daerah ada yang menggunakan, ada yang sudah hafal, yang sudah baik, dan memang ada yang belum. Sehingga menurut saya AI ini harus digunakan dengan baik terutama di daerah-daerah seperti Kabupaten Alor, karena penggunaan kecerdasan buatan (AI) banyak membantu untuk kehidupan UMKM dan para pedagang di kota-kota lain, terutama pembuatan materi iklan, materi caption, poster, atau kalau berdagang makanan bisa buat resep makanan.”
Menyinggung kendala, SKP Tiar menjelaskan bahwa pada dasarnya ketidaktahuan masyarakat terhadap manfaat AI menjadi tantangan tersendiri. “Maka dari itu, kami sangat mendorong kegiatan-kegiatan yang sifatnya literatur digital. Salah satunya pada kesempatan ini kami mengundang narasumber dari Jakarta supaya dapat memberikan langsung materi kepada masyarakat dan dapat memberikan benefit,” tutupnya.