Kecerdasan Buatan Jadi Senjata Baru UMKM, Tiar Karbala Dorong Implementasi

Nyata di Kuningan

Kuningan – Semangat digitalisasi semakin terasa di Kabupaten Kuningan. Ratusan pelaku usaha, aparatur sipil negara, pemuda, hingga penyandang disabilitas berkumpul dalam kegiatan AI Ignition Training yang digelar Pemerintah Kabupaten Kuningan pada 23–24 September 2025. Acara ini menjadi salah satu langkah nyata untuk memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan kepada masyarakat, khususnya kelompok pelaku UMKM, agar mereka dapat memahami dan mempraktikkan langsung bagaimana kecerdasan buatan (AI) mampu membantu usaha berkembang.

Dalam kesempatan tersebut, Tiar Karbala selaku Staf Khusus Presiden Bidang UMKM dan Teknologi Digital hadir untuk memberikan dorongan agar masyarakat lokal tidak hanya mengenal teknologi, tetapi juga memanfaatkannya secara maksimal. Pesan yang disampaikan menekankan bahwa pemanfaatan kecerdasan buatan merupakan kunci penting agar UMKM mampu menyesuaikan diri dengan era ekonomi digital yang terus berkembang. Ditekankan pula bahwa dengan AI, para pelaku usaha bisa mengefisienkan biaya, meningkatkan kualitas tampilan produk, serta menjangkau pasar yang lebih luas. Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa langkah nyata menuju UMKM naik kelas dan berdaya saing global sangat ditentukan oleh sejauh mana mereka mampu beradaptasi dengan teknologi.

AI Ignition Training di Kuningan tidak berhenti pada penyampaian materi, melainkan seluruh peserta yang berjumlah 300 orang langsung diarahkan untuk melakukan praktik. Antusiasme terlihat dari berbagai hasil karya yang dihasilkan dalam sesi latihan. Para pelaku UMKM kuliner, misalnya, mencoba membuat tampilan visual produk mereka dengan kualitas setara foto studio. Gorengan yang biasanya terlihat sederhana berhasil divisualisasikan dengan minyak yang tampak bening, bersih, dan menggoda selera. Produk lain juga ditata dengan gaya profesional seakan menjadi bagian dari katalog modern. Bahkan, ada peserta yang membuat potret produk yang menampilkan nuansa elegan sehingga meningkatkan daya tarik konsumen secara signifikan. Semua ini dikerjakan dengan bantuan AI, tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk menyewa fotografer atau studio profesional.

Keberhasilan praktik ini menjadi bukti bahwa AI tidak hanya sekadar konsep, tetapi dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat di lapangan. Pelatihan ini menunjukkan bahwa teknologi yang sering dianggap rumit sebenarnya bisa diakses dan dipraktikkan oleh siapa saja, termasuk UMKM di daerah. Transformasi digital bukan lagi sekadar jargon, melainkan kebutuhan mendesak yang dapat mempercepat langkah pelaku usaha untuk berkembang.

Kolaborasi dalam kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak yang memiliki peran penting. BRIN, KUMPUL Impact, hingga startup Videfly ikut hadir memberikan wawasan dan mendampingi peserta dalam memahami fungsi dan potensi AI. Diskusi panel yang diisi oleh praktisi dan akademisi menambah sudut pandang tentang bagaimana teknologi ini akan memengaruhi pola bisnis dan kebijakan di masa depan. Sesi praktik yang dijalankan bersama para trainer juga memperlihatkan bahwa penerapan AI bisa diaplikasikan secara sederhana dan hasilnya nyata.

Dorongan untuk memanfaatkan AI ini sejalan dengan program pemerintah pusat yang berfokus pada penguatan daya saing UMKM. Dukungan dari lintas lembaga dijalankan melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penjaringan aspirasi, business matching, hingga penghubungan langsung ke kebijakan nasional yang pro-UMKM. Semangat tersebut menegaskan bahwa pelaku usaha lokal tidak dibiarkan berjalan sendiri, melainkan didampingi dalam setiap langkahnya menuju pasar yang lebih luas.

Antusiasme peserta di Kuningan menjadi gambaran bahwa semangat adaptasi teknologi telah tumbuh di berbagai lapisan masyarakat secara kolaboratif. Para pimpinan instansi pemerintahan di Kuningan juga bergerak mendukung program ini dengan hadir langsung mendampingi praktek penggunaan AI. Sehingga terbentuk forum terbuka yang mempertemukan pemerintah, akademisi, media, dan startup. Pola ini mencerminkan gaya kolaborasi “pentahelix” yang sering digadang-gadang dalam strategi pembangunan.

Melihat hasil nyata yang ditunjukkan dalam pelatihan ini, diyakini bahwa langkah serupa akan terus diperluas ke berbagai daerah lain. Dengan adanya pelatihan seperti AI Ignition Training, UMKM tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga pengalaman langsung yang dapat langsung diterapkan dalam aktivitas usaha sehari-hari. Semakin banyak pelaku usaha yang mampu memanfaatkan teknologi, semakin kuat pula fondasi untuk mendorong ekonomi digital Indonesia agar lebih inklusif dan kompetitif. Tujuannya jelas, yakni menciptakan lebih banyak pelaku UMKM yang siap menghadapi tantangan zaman, berdaya saing tinggi, serta berpeluang besar menembus pasar global. Dari Kuningan, semangat digitalisasi ini diharapkan menyebar ke berbagai daerah lainnya, membawa UMKM Indonesia naik kelas dengan dukungan penuh teknologi kecerdasan buatan.


 

Social Media