Kunjungi SCREAMOUS, Tiar Karbala Dorong Brand Lokal Tembus Pasar Global

Hubungi Kami Kunjungi SCREAMOUS, Tiar Karbala Dorong Brand Lokal Tembus Pasar Global Bandung – Bandung memang tempatnya orang kreatif. Industri kreatif di Bandung sudah terkenal di level nasional atau bahkan internasional. Industri kreatif di kota kembang bisa hidup dan bertumbuh tak lepas dari aktor utama industri kreatif, yaitu pelaku usaha yang gigih merintis usahanya. Selain kegigihan merintis usaha, sisi branding juga diperhatikan oleh palaku usaha kreatif di Bandung.. Salah satu brand asal Bandung yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun adalah Screamous. Brand Screamous bisa berkembang karena tangan dingin Nino Norman, sang brand owner., Setelah dua dekade berdiri, sekarang brand fashion ini telah memiliki customer yang sangat loyal. Jumlah follower Screamous sudah hampir tiga ratus ribu di instagram. Follower di sosial media itu juga cukup antusias terhadap gebrakan-gebrakan brand Screamous. Tiar Karbala, Staf Khusus Presiden Bidang UMKM dan Teknologi Digital, berkesempatan mengunjungi outlet Screamous di Bandung pada akhir Juli 2025 kemarin. Pada kesempatan yang hangat tersebut, Tiar karbala menyempatkan berbincang dengan Brand Owner Screamous, Nino Norman. Dalam perbincangan itu, mereka saling bertukar pendapat tentang iklim usaha UMKM lokal. Kepada pelaku usaha lokal, Tiar Karbala mendorong brand mereka untuk go global. Untuk menembus pasar global, Tiar menyebut kualitas produk harus menyesuaikan standar internasional. Kualitas bahan, desain, dan pelayanan harus memuaskan. Dorongan yang disampaikan oleh Tiar Karbala tersebut sesuai dengan apa yang dilaksanakan pemerintah pusat. Pemerintah pusat gencar membantu UMKM Lokal untuk go global, salah satunya melalui kegiatan UMKM BISA Eksport. Program ini berisi ratusan rangkaian kegiatan business matching yang mencocokkan kebutuhan buyer luar negeri dengan penawaran dalam negeri. Saran dari Tiar disambut dengan positif oleh Nino Norman. Screamous berusaha menyesuaikan dengan berbagai potensi yang ada. Saat trend digital mulai naik, Screamous merancang strategi untuk masuk dalam iklim digital. Maka tidak heran, follower di sosial media cukup banyak (282 ribu di instagram dan 299 ribu di tiktok). Selain di sosial media, follower Screamous di marketplace juga sangat banyak (1,8 juta follower di Shopee).. Puluhan ribu produk Screamous dapat terjual melalui marketplace. Perkembangan zaman ke arah brand global juga dilakukan oleh Screamous. Kualitas produk didesain sesuai standar ekspor. Penekanan pada produk berkualitas ekspor itu dicantumkan oleh Screamous dalam branding di sosial media dan marketplace. Terakhir, selaku Staf Khusus Presiden Bidang UMKM dan Teknologi Digital, Tiar Karbala meyakinkan pelaku usaha bahwa pemerintah pusat akan mendukung setiap langkah UMKM menapaki pasar global. Dukungan tersebut dilakukan oleh lintas lembaga, serta melalui aneka macam karya nyata. Karya nyata tersebut mulai dari penjaringan aspirasi, dukungan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, business matching dan link ke kebijakan pemerintah yang pro-UMKM. Social Media @officialtiarkarbala Tiar Karbala
Tiar Karbala: Fintech Harus Jadi Solusi bagi UMKM, Bukan Hanya Sekadar Tren Digital

Hubungi Kami Tiar Karbala: Fintech Harus Jadi Solusi bagi UMKM, Bukan Hanya Sekadar Tren Digital Jakarta – Perkembangan teknologi digital membawa kemudahan di berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor keuangan. Salah satu tren yang tengah berkembang adalah penyaluran dana melalui aplikasi digital. Fenomena ini memberikan manfaat signifikan, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), untuk meningkatkan produktivitas. Penyaluran dana melalui platform keuangan digital tercatat telah mencapai puluhan triliun rupiah pada 2024. Dana tersebut disalurkan baik untuk tujuan konsumtif maupun produktif. Namun, penyaluran untuk tujuan produktif baru berkisar 40-50 persen, jauh di bawah target 70 persen yang ditetapkan dalam Peta Jalan P2P Lending oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Aspirasi ini disampaikan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) ketika beraudiensi dengan Staf Khusus Presiden Bidang UMKM dan Teknologi Digital, Tiar Nabilla Karbala. Audiensi berlangsung pada tanggal 12 Agustus 2025. Pada audiensi tersebut, AFPI diwakili Ketua Entjik Djafar dan Direktur Eksekutif Jasmine Sembiring, bersama sejumlah pelaku industri fintech. Mereka juga mengapresiasi langkah pemerintah yang tegas membedakan pelaku usaha legal dan ilegal. Selain itu, AFPI juga mendukung rebranding istilah financial technology menjadi “pindar” atau Pinjaman Dalam Jaringan. Istilah pindar digunakan menggantikan istilah “pinjol” yang berkonotasi negatif. Menanggapi hal tersebut, Tiar Karbala menekankan bahwa fintech harus menjadi solusi nyata bagi masyarakat. Fintech diharapkan secara khusus dapat mengatasi keterbatasan pendanaan UMKM. “Fintech harus membantu UMKM yang kurang produktif menjadi lebih produktif. Jangan sampai kendala pendanaan justru menghambat operasional usaha mereka,” ujarnya. Tiar juga mengingatkan agar perkembangan fintech tidak berhenti sebatas tren digital. Ia menilai lonjakan penyaluran dana melalui aplikasi digital, terutama sejak pandemi, sering kali membuat aspek mitigasi risiko dan profil debitur kurang optimal. “Pengalaman ini seharusnya menjadi pelajaran penting. Industri dan regulator perlu duduk bersama untuk mencari solusi, khususnya dalam memperkuat akses pendanaan UMKM melalui fintech,” kata Tiar. Social Media @officialtiarkarbala Tiar Karbala
